Menulis adalah permainan yang menyenangkan

Menulis adalah permainan yang menyenangkan
PENA I LOVE U

Kamis, 24 April 2014

PUISI Di balik namaku

ANDAIKAN AKU BATU


Kalau saja aku batu
Rajaman cobaan dapat kujibaku
Ikatkan rantai pertahanan baku
Sekeras pribadi sebuah batu
Jaringannya padat menyatu
Angkuhnya tak terhalau apapun
Yang dia punya hanyalah ketegaran paku
Angin topan tak membuatnya rubuh
Nyanyian matahari tak melelehkan pelu
Terjangan air tak menghanyutkan tubuh
Ia tetap berdiri kokoh dengan sifatnya yang utuh



Krisjayanti
Gempol, 17 April 2014 revisi 20 April 2014

PUISI UNTUK NEGERIKU

KEADAAN NEGERIKU

Negaraku tergadai
Oleh hutang yang menjuntai
Panjang tak berspasi
Negaraku tergadai
Dalam hutang yang berserakan
Penuh tanpa kewajaran
Negaraku tergadai
Oleh dimensi keterikatan
Penuh pendektean investoran

Negaraku terkulai
Lemah tak berdaya
Namun dipaksa bekerja
Negaraku terpinggir
Para pejabat yang mangkir
Pulang pergi ke luar negeri
Negaraku terasing
Kehidupan hedonis buming
Kehidupan malam di clubbing

Negaraku pusing
Dengan bencana yang sering
Dengan pikirannya yang miring
Membuat hancur dan kering
Namun pasti . . .
Aku adalah kau
Kau adalah aku
Tak kan kubiarkan kau sendiri meramu
Memikirkan masa depanmu

Negeriku tercinta
Dengan berjuta harta
Yang Nampak dan yang tertanam
Seharusnya mampu keluar
Dari lumpur keterpurukan
Itulah keyakinanku pada muaramu
  

Krisjayanti,
Pasuruan, 24 April 2014

PUISI Pahlawan








IR. SOEKARNO

Ir. Soekarno
Tokoh muda berjiwa nasional
Pemimpin yang dalam pemikirannya
Presiden yang kuat prinsipnya
Membawa Indonesia di pandang dunia

Ir Soekarno
Sang proklamator kemerdekaan
Halus budinya
Bagus sikapnya
Dialah sang tauladan pejuang bangsa

Ir soekarno
Perilakunya keras terhadap kedholiman
Penyayang rakyatnya
Tak mau berhutang harta
Mempertahankan Indonesia bisa

Ir soekarno
Sekarang kau telah tiada
Pemimpin kami banyak berubah
Hutang Negara berbusa-busa
Rakyatlah jadi penanggungnya

Ir Soekarno
Lihatlah dari sana
Bagaimana keadaan bangsamu sekarang
Orang kaya dapat sekolah bagus
Orang miskin buta huruf
Orang kaya semakin kaya
Orang miskin semakin nelangsa

Ir Soekarno
Jika kau masih ada
Bagaimana sikapmu pada perampok Negara
Yang korupsi, kolusi dan nepoteisme
Dengan bangga melakukannya
Tanpa malu di wajahnya
Keluar masuk gedung KPK
                       
Krisjayanti, 24 April 2014.  05.30

Negeriku

NASIONALISMENT

Niat suci dikumpulkan
Api semangat dikobarkan
Senjata bambu diruncingkan
Ikatkan merah putih dalam harapan
Organ-organ pemuda dibangunkan
Nistakan ketakutan kematian
Akal pejuang dimantapkan
Lebarkan barisan pertahanan nasional
Ikrarkan panji setia pada bangsa
Sorak-sorak  Indonesia Raya dikumandangkan
Masyarakat bersatu bergotong royong
Enyahkan ketidakadilan pemimpin sombong
Namun itu hanyalah kata-kata indah
Tak seorangpun mendengarnya

Kapan Indonesiaku tersenyum?
Kapan Indonesiaku berbahagia?
Kapan Indonesiaku maju di depan
Tatkala korupsi meraja lela
Tatkala suap menyuap menjadi tradisi biasa
Nilai falsafah bangsa semakin tergerus
Anak bangsa semakin buta norma
Tindakan tabu menjadi wajar
Minuman keras menjadi kebanggaan
Narkoba menjadi pelampiasan
Hilang sudah identitas bangsa

Di bawah kemanakah kemudi bangsa???
Ketika tonggak bangsa berhasil diracuni
Akupun menjadi ngeri memikirkannya. . .
Gelap rasanya . .
Akupun tak kuasa . . .
Tapi . .
Allah masih memberi asa
Pada kita bangsa Indonesia
Bisakah kita memperbaiki sikap pemuda
Merintis Indonesia berharga
Berharga akhlaknya
Berharga ekonominya
             
Krisjayanti, Gempol, 23 April 214