Menulis adalah permainan yang menyenangkan

Menulis adalah permainan yang menyenangkan
PENA I LOVE U

Minggu, 30 Desember 2012



Perjuangan Gadis di Pedalaman China untuk meraih Pendidikan
MAYAN
Di tengah kemajuan dan gemerlap modernisasi
Sebuah desa kecil terimajinalkan di pedalaman China
Masyarakat hidup miskin
Bahkan hidup sangat miskin
Berjuang dengan tanah yang kering dan tandus
Menyisahkan secuil harapan di hati
Keajaiban langit  yang tak kunjung datang
Kondisi yang mereka warisi dari generasi sebelumnya
Memaksa mereka menanggungnya


Kelaparan dan kesengsaraan
Adalah makanan mereka sehari-hari
Ini tak menyurutkan seorang gadis kecil
Mayan namanya
Ia berjuang meraih mimpi
Berjuang meraih pendidikan
Ia terjang jalan sejauh 20 km dengan kaki kecilnya
Meski terkadang kakinya sakit dan bengkak
Ia tak perna menyerah
Iapun rela menahan lapar demi sebuah pena
Lima belas hari bertahan dari rasa perih di perutnya
Hanya demi sebuah pena
Bukan sekedar pena biasa
Pena luar biasa yang akan membuat perubahan dalam hidupnya


Segelas teh hangat sarapan paginya
Semangkuk nasi tawar tanpa sayur apalagi lauk
Menghiasi setiap makan siangnya
Berusaha menelan makanan hambar itu dengan bayangan lauk di kepalanya
Meski tak mengenyangkan perut kecilnya
Ia tak mau memakan sepotong kue kukus
Sebagai jatah makan malamnya
Meski hanya itu yang bisa ia makan
Ia tak perna mengeluh
Karna ia yakin itu kerja keras Ibu bapaknya
Dengan memperjuangkan setiah peluh dan darah mereka
Keyakinan hanya satu
Ia harus mengandalkan diri sendiri
Untuk menjadi yang terbaik di sekolah
Demi senyum bapak ibunya
Bila hanya mengandalkan orang lain
Bagaikan menabur benih di tanah yang tak jelas
Bila di ladang akan tumbuh bersemi
Bila di pasir dan batu akan tumbuh tanpa kejelasan
Yang dia tahu bersungguh-sungguh
Dan mengandalkan kekuatan diri


Bersekolah adalah jalan menuju masa depan
Dengan sekolah ia bisa merubah keadaan keluarganya
Dalam perjalananya ia berhasil mematahkan tradisi
Hanya laki-laki yang berhak bersekolah
Ia tak ingin melepaskan bangku sekolah
Hanya karna terlahir sebagai seorang anak perempuan
Tradiri lama mengatakan : “Bahwa menyekolahkan anak perempuan ibarat menyemai benih tanpa menuainya”
Yang menikmati hasilnya adalah suaminya kelak
Namun ia berhasil mematahkan perspektif itu
Meyakinkan Ibunya
Pendidikan sangat penting baginya
Untuk memutus garis sengsara perempuan.


Terinspirasi dari sepenggal Novel kisah nyata Sanie B. Kuncoro “MAYAN”
Semoga menjadi pelajaran buat kita, lebih bersungguh-sungguh  dalam meraih cita-cita  dan menghidupkan harapan indah masa depan disamping matahari yang masih bersinar terang, menggenggam bintang dengan kekuatan diri dan keyakinan bahwa dalam diri ini ada potensi yang sangat besar ketika kita mau menggalinya.

Kamis, 04 Oktober 2012

kuharap menjadi selimutku dunia akhirat


DIA

Dalam dunia yang fana’
Ku ukirkan segala kerinduan
Kepada Tuhan
Kepada Muhammad
Kepada akhirat
Dan kepada sang kekasih
Ketika detik berjalan tanpa henti
Hati yang sakit dan terluka
Kini mulai menggelar cinta
Tatkala seorang telah datang
Dia yang kurindukan di dunia ini
Dia yang kuharapkan dalam penantian
Dia pula yang kunanti dalam menitih kehidupan
Untuk menyempurnakan makna penciptaan
Dia sembuhkan luka dengan kasih sayangnya
Dia tumbuhkan benih kebahagiaaan dengan senyumannya
Cahaya kebaikan menentramkan hati
cintanya laksana lentera yang telah mengobati semua
aku berharap engkaulah jodohku dari Allah SWT
dunia akhirat

Minggu, 10 Juni 2012

Strategi dan Metode Belajar Mengajar


A.    STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

1.       Pengertian Strategi

Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni merancang operasi di dalam peperangan, seperti cara-cara mengatur posisi  atau siasat berperang, angkatan darat aytau laut. Strategi dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau peristiwa. Secara umum sering dikemukakan bahwa strategi merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan.[1]
Mengajar adalah menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Sistem lingkungan itu terdiri dari tujuan, materi pelajaran, guru dan siswa, jenis kegiatan, serta sarana dan prasarana belajar mengajar yang tersedia. Untuk mencapai tujuan pembelajaran itu guru biasanya memilih satu atau lebih strategi belajar mengajar.[2]
Beberapa pengertian dari strategi belajar mengajar:
1.      Strategi belajar mengajar adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar. Pengertian strategi dalam hal ini menunjuk kepada karakteristik abstrak dari rentetan perbuatan guru dan murid dalam suatu peristiwa belajar mengajar aktual tertentu, dinamakan prosedur instruksional.[3]
2.      Dalam konteks pengajaran, strategi  dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar, agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai dan berhasil guna. [4]
3.      Strategi berarti pilihan pola kegiatan belajar mengajar yang diambil untuk mencapai tujuan secara efektif.[5]
4.      Menurut Nana Sudjana dalam bukunya Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, bahwa strategi belajar mengajar merupakan tindakan guru dalammelaksanankan rencana mengajar, artinya: usaha guru dalam menggunakan beberapa variabel pengajaran seperti tujuan, bahan, metode, dan alat serta evaluasi, agar dapat mempengaruhi siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan.[6]
5.      Strategi mengajar pada dasarnya adalah tindakan nyata dari guru atau merupakan praktek guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain, strategi mengajar adalah politik atau taktik yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Politik atau taktik tersebut harus mencerminkan langkah-langkah yang sistemik, artinya bahwa setiap komponen pembelajaran harus saling berkaitan satu sama lain dan sistematik yang mengandung pengertian bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran itu tersusun secara rapi dan logis sehingga tujuan yang ditetapkan tercapai.[7]
Menurut Newman dan Logan sebagaimana dikutib Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya strategi meliputi empat masalah yaitu :
1.      Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadian peserta didik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2.      Memilih sistem  pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik pembelajaran yang dianggap paling efektif sehingga dapat dijadikan pegangan dalam kegiatan pebelajaran.
4.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria dan standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada tiga pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar. Pertama adalah tahapan mengajar, kedua adalah penggunaan model atau pendekatan mengajar dan ketiga  penggunaan prinsip mengajar.



B.     METODE PEMBELAJARAN

a.      Pengertian Metode Pembelajaran
Metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi belajar mengajar sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar.[8]
Metode pembelajaran merupakan cara melakukan atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.[9]
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat penyajian bahan pelajaran, baik secara individual maupun secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan sifat berbagai metode maka seorang gur akan leih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran.[10]
Di bawah ini digambarkan sinkronisasi antara metode dengan kemampuan yang ingin dicapai berdasarkan indikator yang telah dirancang atau disepakati oleh guru atau guru bersama-sama siswa. Nantinya diharapkan guru, pelatih dan instruktur dapat memilih metode apa yang paling tepat dengan mempertimbangkan jumlah siswa, alat, fasilitas, biaya dan waktu.[11]
Syarat yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut :
1.      Metode yang digunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa.
2.      Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, seperti melakukan inovasi dan ekspotasi.
3.      Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mewujudkan hasil karya.
4.      Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kepribadian siswa.
5.      Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6.      Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari[12]

b.      Macam-macam metode mengajar dan penggunaannya
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode pengajar tersebut sangat tergantung kepada tujuan,isi, proses belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalamjumlah kecil. Ada juga yang tepat digunakan di dalam kelas atau diluar kelas. Di bawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar dan penggunaannya.
1.      Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan gurudalam menyampaikan bahan pelajaran di dalam kelas secara lisan. Interaksi guru dan siswa banyak menggunakan bahasa lisan. Dalam metode ceramah ini yang mempunyai peran penting adalah guru. Seorang guru dapat menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran apabila:
a.       Bahan pelajaran yang ingin disampaikan terlalu banyak
b.      Ingin mengajarkan topik baru
c.       Tidak ada sumber bahan pelajaran pada siswa
d.      Tidak ada metode lain yang akan dipergunakan
e.       Menghadapi jumlah siswa yang banyak.
2.      Metode tanya jawab
Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab, atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa. Metode tanya jawab biasanya dipergunakan apabila:
a.       Bermaksut mengulang bahan pelajaran
b.      Ingin membangkitkan perhatian siswa
c.       Siswa tidak terlalu banyak
d.      Sebagai selingan metode ceramah
e.       Untuk mengarahkan proses berpikir.
3.      Metode diskusi
Diskusi suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan maksut untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk merampungkan keputusan bersama. Dalam diskusi, tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehinggaseluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau kesimpulan. Metode diskusi dapat dipergunakan apabila:
a.       Soal-soal yang pemeahannya sebaiknya diserahkan kepada siswa
b.      Untuk mencari keputusan suatu masalah
c.       Untuk menimbulkan kesanggupan pada peserta  didik dalam merumuskan pikirannya secara teratur sehingga dapat diterimaoleh orang lain
d.      Untuk membiasakan peserta didik yang sulit mendengar pendapat orang lain
e.       Membiasakan siswa untuk menghargai pendapat orang lain
4.      Metode tugas belajar dan resitasi
Tugas dan resitasi tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu. Tugas dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya. Metode tugas dan resitasi merangsang anak aktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Oleh karena itu tugas dapat diberikan secara individual, atau dapat pula secara kelompok. Metode tugas belajar dan resitasi dapat dipergunaan apabila:
a.       Guru mengharapkan agar semua pengetahuan yang telah diterima siswa lebih mantap
b.      Untuk mengaktifkan siswa mempelajari sendiri suatu masalah dengan membaca dan mengerjakan soal-soal sendiri serta mencobanya sendiri
c.        Agar siswa lebih rajin dan apat mengukur kegiatan baik di rumah maupun di rumah.
5.      Metode kerja kelompok
Siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan ( kelompok) tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok).
Metode kerja kelompok dapat dilakukan apabila:
a.       kekurangan fasilitas di dalam kelas. Misalnya tidak cukup buku.
b.      Kemampuan siswa berbeda-beda, siswa yang kurang pandai dapat bekerjasama dengan siswa yang pandai
c.       Minat antara individuberbeda-beda
6.      Metode Demonstrasi dan Eksperimen
Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang memperlihatkan begaimana proses terjadinya sesuatu. Misalnya proses berwudhu. Metode eksperimen adalah metode pengajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa bersama-sama mengerjakan misalnya siswa mengerjakan shalat jum’at ,merawat jenazah dll.
Metode demonstrasi da eksperimentasi dapat dilakukan apabila:
a.       anak mempunyai keterampilan tertentu
b.      untuk memudahkan berbagai penjelasan
c.       untuk membantu anak memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh perhatian
d.      untuk menghindari verbalisme
7.      Metode sosiodrama dan Bermain Peranan
Metode sosiodrama adalah metode mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial, sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para siswa diikut sertakan dalam permainan peranan di dalammendemonstrasikan masalah-masalah sosial.
Penggunaan metode sosiodrama dan bermain peranan dilakukan apabila:
a.       Ingin melatih anak-anak agar mereka dapat menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat sosial psikologis
b.      melatih anak-anak agar mereka dapat bergaul dan memberi pemahaman terhadap orang lain serta masalahnya
c.       ingin menerangkan suatu peristiwa di dalamnya menyangkut orang banyak
8.      Metode Problem Solving
Metode ini bukan hanya metode mengajar tetapi juga merupakan metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai pada menarik kesimpulan. Metode problem solving akan melibatkan banyak kegiatan sendiri bimbingan dari pada para mengajar 
9.      Metode Sistem Regu ( Team Teaching)
Team teaching adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang artinya suatu metode atau cara menyajikan bahan pelajaran yang dilakukan bersama oleh dua orang atau lebih kelompok pelajar untuk mencapai tujuan pengajaran
10.  Metode Latihan ( Drill)
Metode latihan pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa-apa yang etlah dipelajari.
11.  Metode Karya Wisata
Metode karyawsata mempunyai arti  kunjungan keluar kelas dalam rangka belajar. Karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari. Metode ini memerlukan perencanaan yang teliti, mengingat bimbingan dan pengawasan siswa di tempat terbuka dan belum dikenalbenar-benar situasinya memerlukan kewaspadaan lebih tinggi, apabila jika objek yang akan dikunjungi memiliki tempat-tempat yang berbahaya[13]

C.    PENDEKATAN SISTEM BELAJAR MENGAJAR

a.       Pengertian Sistem
Dari segi Etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam Bahasa Inggris dikenal dengan “SYSTEM”, yang mempunyai satu pengertian yaitu sehimpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan.[14]
b.      Pendekatan  Sistem Pembelajaran.
Pendekatan sistem pada yang diterapkan dalam pembelajaran bukan saja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga sesuai dengan perkembangan dalam psikologi belajar sistemik, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip psikologi behavioristik dan humanistik, serta kenyataan dalam masyarakat sendiri (Oemar Hamalik, 2003; 125). Sedangkan dalam Pedoman pembelajaran pada kurikulum 1994 bermakna cara menyikapi atau memandang tindak lanjut program pengajaran yang dimuat kurikulum. Di antara pendekatan-pendekatan pembelajaran yang banyak digunakan dalam ilmu pengetahuan sosial antara lain; (a) Pendekatan terpisah; (b) pendekatan integratif (terpadu); (c) pendekatan yang berorientasi pada kemasyarakatan; (d) pendekatan penemuan; (e) pendekatan pemecahan masalah; dan (f) pendekatan keterampilan proses.[15]
c.       Pendekatan Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar merupakan proses yang sitematik, artinya proses yang dilakukan oleh guru dan siswa di tempat dengan melibatkan sub-sub, bagian, komponen-komponen atau unsur-unsur, yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Keterlibatan masing-masing itu menjadi suatu proses, kerja proses tidak dapat diketahui oleh manusia, ia ibarat kotak hitam, bagaimana proses itu berjalan, apa yang terjadi. Tujuan adalah jelas, yakni terjadi transformasi dalam bobot.[16]
Proses yang dilakukan seorang guru untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas adalah proses yang dilakukan secara maksimal dengan melibatkan dan memberdaya elemen-elemen, su-sub, bagian-bagian, komponen-komponen atau unsur-unsur terkait. Proses belajar danmenguasai informasi individu berbeda-beda sekali, semua sangat tergantung dengan gaya belajar masing-masing, seorang siswa pergi ke sekolah untuk belajar akan dapat dilihat dari fisik, demikian juga pulang sekolahnya, akan tetapi bagaimana dia mencernakan materi pelajaran tidak perlu diketahui, lulusan sekolah yang baik tentu telah menjalani proses yang baik, tidak mungkin proses yang jelek akan menghasilkan hasil yang baik.[17]
Pendekatan proses dalam belajar mengajar harus dirujuk kepada desain pembelajaran yang telah dibuat, bagaimana dengan kebutuhan belajar, pokok bahasan, ciri siswa, isi pelajaran, tugas, tujuan belajar, media, pelayanan penunjang, evaluasi, dan uji awal siswa sehingga proses itu nanti prosudural dan matang.








PENUTUP

Strategi mengajar pada dasarnya adalah tindakan nyata dari guru atau merupakan praktek guru melaksanakan pengajaran melalui cara tertentu yang dinilai lebih efektif dan efisien. Dengan kata lain, strategi mengajar adalah politik atau taktik yang digunakan guru dalam proses pembelajaran di kelas. Politik atau taktik tersebut harus mencerminkan langkah-langkah yang sistemik, artinya bahwa setiap komponen pembelajaran harus saling berkaitan satu sama lain dan sistematik yang mengandung pengertian bahwa langkah-langkah yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran itu tersusun secara rapi dan logis sehingga tujuan yang ditetapkan tercapai.[18]
Metode mengajar adalah alat yang dapat merupakan bagian dari perangkat alat dan cara dalam pelaksanaan suatu strategi belajar mengajar. Dan karena strategi belajar mengajar sarana atau alat untuk mencapai tujuan-tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat pula untuk mencapai tujuan belajar.[19]
. Di bawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar dan penggunaannya.
1.      Metode ceramah                                             7. Metode tanya jawab
2.      Metode diskusi                                               8. Metode tugas belajar dan resitasi
3.      Metode kerja kelompok                                  9. Metode Demonstrasi dan Eksperimen
4.      Metode sosiodrama dan Bermain Peranan     10. Metode Problem Solving
5.      Metode Sistem Regu ( Team Teaching)          11. Metode Latihan ( Drill)
6.      Metode Karya Wisata
Proses belajar mengajar merupakan proses yang sitematik, artinya proses yang dilakukan oleh guru dan siswa di tempat dengan melibatkan sub-sub, bagian, komponen-komponen atau unsur-unsur, yang saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Keterlibatan masing-masing itu menjadi suatu proses, kerja proses tidak dapat diketahui oleh manusia, ia ibarat kotak hitam, bagaimana proses itu berjalan, apa yang terjadi. Tujuan adalah jelas, yakni terjadi transformasi dalam bobot.[20]


DAFTAR PUSTAKA


H. Ahmad Sabri. 2005. Strategi Belajar Mengajar: Micro Teaching,. Jakarta : Quantum Teaching
Hasibuan  J.J. dan Moejiono.2008. Proses Belajar Mengajar.  Bandung : PT. Rosdakarya
Iskandarwassid, Sunendar Dadang. 2008. Strategi Pembelajaran Bahasa.  Bandung : Rosdakarya
Martinis Yamin. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press



[1] Iskandarwassid,Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa,(Bandung:Rosdakarya,2008), hal. 2
[2] J.J. Hasibuan dan Moejiono. Proses Belajar Mengajar,( Bandung : PT. Rosdakarya, 2008), hal. 3
[3] Ibid, hal.3
[4] H. Ahmad Sabri. Strategi Belajar Mengajar: Micro Teaching, ( Jakarta : Quantum Teaching, 2005), hal. 1
[5] Ibid, hal. 1
[6] Ibid, hal. 2
[7] Ibid, hal. 2
[8] J.J. Hasibuan dan Moejiono. Proses Belajar Mengajar,( Bandung : PT. Rosdakarya, 2008), hal. 3
[9] Martinis Yamin. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan,( Jakarta: Gaung Persada Press), hal. 152
[10] Ahmad Sabri. Strategi Belajar Mengajar Micro Theaching. (Jakarta : Quantum Theaching), hal. 52
[11]Martinis Yamin. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, ( Jakarta:Gaung Persada Press),  hal 152-153.
[12] Ibid, hal. 52-53
[13] Ibid, hal. 53-67.
[16] Martinis Yamin. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, ( Jakarta:Gaung Persada Press),  hal , 59.

[17] Ibid, hal. 60.
[18] Ibid, hal. 2
[19] J.J. Hasibuan dan Moejiono. Proses Belajar Mengajar,( Bandung : PT. Rosdakarya, 2008), hal. 3
[20] Martinis Yamin. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, ( Jakarta:Gaung Persada Press),  hal , 59.