Menulis adalah permainan yang menyenangkan

Menulis adalah permainan yang menyenangkan
PENA I LOVE U

Minggu, 30 Desember 2012



Perjuangan Gadis di Pedalaman China untuk meraih Pendidikan
MAYAN
Di tengah kemajuan dan gemerlap modernisasi
Sebuah desa kecil terimajinalkan di pedalaman China
Masyarakat hidup miskin
Bahkan hidup sangat miskin
Berjuang dengan tanah yang kering dan tandus
Menyisahkan secuil harapan di hati
Keajaiban langit  yang tak kunjung datang
Kondisi yang mereka warisi dari generasi sebelumnya
Memaksa mereka menanggungnya


Kelaparan dan kesengsaraan
Adalah makanan mereka sehari-hari
Ini tak menyurutkan seorang gadis kecil
Mayan namanya
Ia berjuang meraih mimpi
Berjuang meraih pendidikan
Ia terjang jalan sejauh 20 km dengan kaki kecilnya
Meski terkadang kakinya sakit dan bengkak
Ia tak perna menyerah
Iapun rela menahan lapar demi sebuah pena
Lima belas hari bertahan dari rasa perih di perutnya
Hanya demi sebuah pena
Bukan sekedar pena biasa
Pena luar biasa yang akan membuat perubahan dalam hidupnya


Segelas teh hangat sarapan paginya
Semangkuk nasi tawar tanpa sayur apalagi lauk
Menghiasi setiap makan siangnya
Berusaha menelan makanan hambar itu dengan bayangan lauk di kepalanya
Meski tak mengenyangkan perut kecilnya
Ia tak mau memakan sepotong kue kukus
Sebagai jatah makan malamnya
Meski hanya itu yang bisa ia makan
Ia tak perna mengeluh
Karna ia yakin itu kerja keras Ibu bapaknya
Dengan memperjuangkan setiah peluh dan darah mereka
Keyakinan hanya satu
Ia harus mengandalkan diri sendiri
Untuk menjadi yang terbaik di sekolah
Demi senyum bapak ibunya
Bila hanya mengandalkan orang lain
Bagaikan menabur benih di tanah yang tak jelas
Bila di ladang akan tumbuh bersemi
Bila di pasir dan batu akan tumbuh tanpa kejelasan
Yang dia tahu bersungguh-sungguh
Dan mengandalkan kekuatan diri


Bersekolah adalah jalan menuju masa depan
Dengan sekolah ia bisa merubah keadaan keluarganya
Dalam perjalananya ia berhasil mematahkan tradisi
Hanya laki-laki yang berhak bersekolah
Ia tak ingin melepaskan bangku sekolah
Hanya karna terlahir sebagai seorang anak perempuan
Tradiri lama mengatakan : “Bahwa menyekolahkan anak perempuan ibarat menyemai benih tanpa menuainya”
Yang menikmati hasilnya adalah suaminya kelak
Namun ia berhasil mematahkan perspektif itu
Meyakinkan Ibunya
Pendidikan sangat penting baginya
Untuk memutus garis sengsara perempuan.


Terinspirasi dari sepenggal Novel kisah nyata Sanie B. Kuncoro “MAYAN”
Semoga menjadi pelajaran buat kita, lebih bersungguh-sungguh  dalam meraih cita-cita  dan menghidupkan harapan indah masa depan disamping matahari yang masih bersinar terang, menggenggam bintang dengan kekuatan diri dan keyakinan bahwa dalam diri ini ada potensi yang sangat besar ketika kita mau menggalinya.